Kamis, 12 Januari 2012

You Steal My Heart


ALERT! 
Jangan baca post ini jika usia anda masih di bawah 17 tahun ^^

Author                  :                   Kyura
Title                       :                  You Steal My Heart
Category                :                   NC 21, Yadong, Oneshoot
Cast                       :                 Cho Kyuhyun    
                                                Lee Donghae
                                                Kim Ryeowook
                                                Song Hyekyung (anggap aja author #plakk #abaikan)
Disclaimer               :               Kuyun, Donghae, dan Wookie adalah milik Tuhan sepenuhnya dan milik ELF,    tapi Alur cerita ini adalah milik saya, si author gila #author diseret masuk rumah sakit jiwa #abaikan. Jeongmal mianhae untuk segala bentuk kesamaan nama ataupun tipe cerita, semua itu adalah ke…be…tu…lan, kebetulan, kebetulan (echo), karena dunia FF dan peryadongan tidak segede daun kelor ^^ #author banyak bacot. Baiklah, silahkan disantap ^^



Author POV
Seorang yeoja duduk di kamarnya yang gelap, ia menggenggam secarik kertas berisi deretan angka dan huruf yang tersusun secara acak, sebuah password. Juga ada selembar silicon tipis, tercetak sidik jari seseorang di atasnya.
Yeoja itu mengacak rambutnya, kemudian mengerang frustasi. Ia teringat percakapannya dengan seorang mafia bernama Lee Donghae yang terjadi di kantor lelaki itu tadi sore.
~flashback~
“ Target kita adalah pemegang saham terbesar grup Song, Cho Kyuhyun. Tugasmu adalah menyusupi kediamannya, kemudian curi surat saham miliknya dari dalam brankas lalu serahkan padaku. Dia adalah pria yang licik dan cerdas, kau harus hati-hati!” kata Donghae sambil menyerahkan selembar kertas berisi password, silikon tipis dengan cetakan sidik jari  Kyuhyun, kemudian selembar foto Kyuhyun.
Hyekyung menggigit bibir bawahnya, sangsi. Ada keraguan dalam hatinya. Saat itu ia tengah dihadapkan pada situasi yang sulit. Ia harus membantu Lee Donghae dalam usahanya untuk menguasai Song Group milik ayahnya, karena seluruh keluarganya kini tengah disandera oleh Donghae. Hyekyung tidak bisa melawan karena nyawa appa, eomma, dan dongsaeng-nya tengah dipertaruhkan. Jika dia menolak keinginan Donghae, bisa-bisa nyawa mereka melayang.
Sebenarnya lembar-lembar saham yang diinginkan Donghae itu dulunya milik Donghae, namun dalam surat wasiat appa-nya, semua saham itu menjadi milik saudara tirinya, Cho Kyuhyun. Sehingga Donghae kehilangan kesempatannya untuk menjadi pemilik Grup Song dengan jumlah saham terbanyak. Jika ia mendapatkan lembar-lembar saham itu kembali, dia bisa mencalonkan diri sebagai presdir karena presdir Group Song terdahulu, appa-nya Hyekyung, sedang ada di dalam penyanderaan.
Brakkk! Donghae menggebrak meja kerjanya, membuat Hyekyung tersentak.
“ Apa yang kau pikirkan? Seharusnya kau bersyukur karena anak buahku telah berhasil mendapatkan kombinasi password brankas Kyuhyun, cetakan sidik jari, dan gambar denah kediamannya. Kau mendapatkan bagian termudah dalam rencana ini, yaitu melakukan infiltrasi ke dalam kediamannya kemudian mencuri surat saham dengan password yang telah kita peroleh!”
Hyekyung gemetaran, “ Ta, tapi jika aku mendapatkan apa yang kau inginkan, kau akan membebaskan keluargaku, kan?” tanyanya.
Donghae menyeringai licik, “ tentu saja, manis…” tangannya terulur, mengajak Hyekyung untuk berjabat. Hyekyung membalas jabatan tangan Donghae dengan setengah hati.
“ Deal?” tanya Donghae.
Hyekyung mengangguk, “ deal,” jawabnya.
~flashback end~

Hyekyung menarik resleting jaket hitamnya hingga atas, memasukkan alat-alat yang ia butuhkan ke dalam saku, kemudian memakai topeng warna hitam untuk menutupi wajahnya. Sebelum pergi, ia memandangi foto keluarganya yang terbingkai rapi di atas mejanya dengan tatapan sedih. Wajah ceria appa, eomma, dan dongsaeng-nya pada foto itu membuat hati Hyekyung perih.
“ Appa, jeongmal mianhae. Ini semua untuk menyelamatkan kalian dari Lee Donghae,” gumam Hyekyung, kemudian yeoja itu bergerak menuju kediaman Kyuhyun.

Hyekyung POV
Kondisi kediaman Cho Kyuhyun sesuai dengan bayanganku sebelumnya, rumah besar itu dikelilingi oleh pagar tinggi, gerbang depan dijaga ketat oleh beberapa petugas keamanan berjas dan berkacamata hitam. Benar-benar orang kaya.
Belum lagi memasuki rumah itu, jantungku sudah berdebar tidak karuan. Ini pertama kalinya aku melakukan penyusupan seperti ini. Aku berdoa, semoga aku bisa melakukannya dengan baik. Kupejamkan mataku, kemudian kutarik nafas dalam-dalam dan kuhembuskan perlahan. Huff… sudah lebih baik.
Aku menyusup dengan cara memanjat pagar, kugunakan tali berpengait untuk mempermudah infiltrasiku. Aku bergerak dengan ekstra hati-hati, sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara. Setelah sukses melewati pagar, aku mengendap-endap di balik tanaman yang tertata rapi di pekarangan rumah itu.
Pintu rumah itu dikunci menggunakan fingerprint lock. Kuambil silikon dengan cetakan sidik jari Kyuhyun dari sakuku, lalu kutempelkan ke detektor. Pip, berhasil, detektor bodoh itu tertipu oleh silikon yang kutempelkan. Pintu pun terbuka, aku langsung masuk dan segera menutupnya.
Rumah besar ini benar-benar sepi dan gelap. Ke mana pemiliknya? Ah, masa bodoh! Yang penting surat saham itu harus kudapatkan!
Kyuhyun POV
Aku duduk di balik meja kerjaku sambil menatap layar yang terpampang di hadapanku. Senyum licikku mengembang.
“ Tidak kusangka Donghae benar-benar mengirim orang ke sini, dan orang kirimannya sepertinya cukup cerdas. Lihat, dia bisa membuka pintu tanpa kesulitan,” kata Ryeowook, asistenku yang sedang berdiri di sampingku.
“ Tapi tidak cukup cerdas untuk mengibuliku,” kataku. Kemudian kutunjuk salah satu layar yang menampilkan gerakan penyusup bertopeng itu. “ Gerakannya begitu kikuk, dia juga tidak sadar bahwa ada kamera CCTV yang sedang merekam gerak-geriknya,” aku menambahkan.
“ Jadi, apa yang akan Anda lakukan? Membiarkannya?” tanya Ryeowook.
Aku tersenyum, “ mana mungkin tamu kubiarkan begitu saja? Itu tidak sopan namanya. Akan kusambut dia di ruang brankas.”
Author POV
Dengan adanya pedoman berupa denah rumah, Hyekyung bisa menemukan ruang brankas dengan mudah. Setelah masuk, Hyekyung menghampiri brankas kemudian menekan tombol pembuka kunci elektroniknya. Ia memasukkan kode sesuai dengan password yang diberikan Donghae padanya, kemudian menekan enter.
Tit tit tit… lampu kecil berwarna merah berkedip-kedip. Wrong password.
“ Shit!!! Dia mengubah passwordnya! Eottohkehaya?” gumam Hyekyung tertahan. Ia panik. Kunci elektronik itu memiliki 9 kombinasi angka dan huruf, mustahil jika ia mencoba semua kemungkinan password dalam satu malam. Ia akan kehabisan waktu.
“ Tsk tsk tsk, caramu salah, honey…”
Hyekyung terkejut mendengar suara seorang namja dari arah belakangnya. Tubuhnya berkeringat dingin.
“ Aku ketahuan!” pikirnya.
Hyekyung langsung berbalik, ia mengeluarkan pistol yang dibawanya untuk jaga-jaga dan ia arahkan pada namja itu.
Jantung Hyekyung berdegup melihat sosok tampan dan berkharisma yang berdiri tenang di hadapannya. Namja itu, namja yang sama dengan yang ada di foto pemberian Donghae, Cho Kyuhyun.
Kyuhyun melempar tangan Hyekyung dengan boneka porselen, pistol yang digenggam Hyekyung terlempar tanpa sempat diletuskan. Rasa takut berkecamuk dalam hati Hyekyung, apalagi saat Kyuhyun mendekatinya, kemudian melepaskan topeng yang ia kenakan.
Kyuhyun memperlihatkan evil smirk-nya saat melihat wajah yang ada di balik topeng hitam itu, wajah lembut seorang yeoja, matanya memancarkan ketakutan dan kewaspadaan.
“ Yeoja rupanya,” kata Kyuhyun sambil memegang ujung dagu Hyekyung dengan jarinya. “ Benar-benar di luar dugaan, ternyata putri dari Song Kimjae, pemilik Song Group. Yeoja sepertimu seharusnya tahu, jika ingin mencuri sesuatu dari seorang namja, baik itu uang, harta, ataupun informasi, kau harus mencuri hatinya terlebih dahulu. Setelah itu, langkah berikutnya akan sangat mudah. Kau malah menggunakan cara seperti ini, sungguh amatiran.”
“ Lepaskan aku!” desis Hyekyung. Nafasnya sedikit sesak karena tekanan yang kuat dari seorang Cho Kyuhyun, namun Kyuhyun tentu saja tidak mau melepaskan mangsa yang sudah ada di genggamannya.
Hyekyung POV
Aku menelan ludahku, takut. Aku tidak mungkin bisa kabur dari sini, Kyuhyun pasti sudah memberitahukan kepada seluruh petugas keamanan bahwa ada penyusup di dalam rumahnya. Namja itu mendesakku hingga aku tersandar di tembok. Matanya menatapku dalam, membuatku merinding.
“ Kau menginginkan surat saham milikku kan?” tanyanya sambil menatap mataku intens.
“ Ba, bagaimana kau tahu?” tanyaku terkejut.
“ Tsk tsk tsk, jangan remehkan koneksi informasiku,” katanya sambil mengayun-ayunkan telunjuk.  “ Kau boleh membawanya, tapi dengan satu syarat.”
Ada sedikit harapan muncul  di dalam hatiku, aku punya kesempatan untuk keluar dari rumah ini dengan membawa benda yang kucari. “ Apa syaratnya?”
Kyuhyun menekan bahuku sehingga aku semakin terdesak, kemudian tersenyum seduktif. “ Kau harus menghiburku.”
Aku terkejut mendengar ucapannya. Kyuhyun ingin menjadikanku sebagai wanita pemuas nafsunya. Bibirku hampir berkata ‘tidak’, namun seketika aku teringat akan keluargaku yang terancam dibunuh. Jika aku pulang dengan tangan kosong, Donghae dan anak buahnya pasti akan menghabisi keluargaku. Akhirnya aku mengangguk.
“ Baiklah, tapi jangan kira aku melakukannya karena tertarik padamu atau pada surat sahammu. Aku punya alasan,” kataku sambil menatapnya tajam.
“ Arasseo,” sahutnya sambil mengerling nakal, kemudian bibirnya mencium bibirku, lembut, dan dalam. Dia menghisap bibir atas dan bawahku bergantian, kemudian aku membalas ciumannya. Kulingkarkan tanganku pada lehernya. Merasa mendapatkan acc dariku, lidah Kyuhyun mulai bertandang (?) ke dalam mulutku, kurasakan sapuan lidahnya pada gigi-gigiku, kemudian ia menautkan lidahnya pada lidahku, menghisap-hisapnya. Kami saling bertukar saliva. Tangan Kyuhyun memegang kepalaku, mendekatkan kepalaku dengan kepalanya supaya dia bisa mendapatkan akses lebih untuk menciumku. Bisa kurasakan hembusan nafasnya di wajahku
“ Ahhhh… emmm… tidakkah kau pikir bahwa ruang brankas bukanlah tempat yang nyaman untuk menyelesaikan permainan ini?” tanyaku di sela-sela ciuman kami.
“ Kau benar,” sahut Kyuhyun sambil menyeringai, kemudian menciumku lagi. Tanpa melepaskan ciumannya, dia menggendongku kemudian membawaku ke ruangan lain.
Author POV
Kyuhyun duduk di atas ranjang kemudian mendudukkan Hyekyung di pangkuannya. Bibir mereka masih bertaut. Tangan Kyuhyun meremas-remas lembut dada Hyekyung yang masih terbungkus jaket kulit warna hitam. Hyekyung sesekali melenguh tanpa sadar karena perlakuan Kyuhyun terhadapnya. Hyekyung tampak mulai menikmati permainan ini, namun ada rasa sakit di dalam hatinya. Selama ini, ia berpikir, hal seperti ini hanya akan ia lakukan dengan namja yang ia cintai. Namun demi keluarganya, ia harus merelakan dirinya dijamah oleh namja yang baru satu kali ia temui.
Hyekyung membuka kancing kemeja Kyuhyun satu per satu, kemudian membukanya. Tangan mungil Hyekyung meraba dada bidang Kyuhyun yang terasa begitu hangat olehnya. Seakan tidak mau kalah, tangan kyuhyun menurunkan resleting jaket yang dikenakan Hyekyung, melepaskannya, kemudian melemparkannya ke sembarang tempat. Setelah itu jemarinya kembali merayap ke punggung Hyekyung, mencari pengait bra yang dikenakan yeoja itu. Setelah menemukannya, Kyuhyun langsung melepaskan pengaitnya kemudian melucuti bra warna putih itu hingga payudara Hyekyung terekspos jelas. Bibirnya kemudian turun ke leher Hyekyung, menciumi, menjilati, menghisap, bahkan menggigitinya. Hyekyung mendesah pelan. Tangan Kyuhyun pun kembali mengelus payudara Hyekyung, membuat lenguhan Hyekyung semakin keras. Apalagi saat elusan itu berganti menjadi remasan keras, Hyekyung semakin tidak bisa menahan desahannya.
“ Ahhhh… ngghhh…,” racaunya.
Bibir Kyuhyun pun turun ke dada Hyekyung, lidahnya mengitari nipple Hyekyung dengan gerakan memutar. Tubuh Hyekyung bergetar geli. Nipplenya membesar dan mengeras, membuat Kyuhyun gemas kemudian menggigit dan menghisapnya.
Kepala Hyekyun menengadah, matanya mengerjap-ngerjap, bulu kuduknya menegang, nafasnya mulai memburu dan desahan terus keluar dari bibirnya. Tangannya mencengkeram rambut hitam Kyuhyun.
Kyuhyun kemudian menuntun tangan Hyekyung menuju juniornya.
“ Manjakan dia,” bisik Kyuhyun di telinga Hyekyung, membuat yeoja itu kegelian.
Hyekyung membuka resleting celana Kyuhyun, kemudian meraba junior Kyuhyun yang mulai terasa membesar di dalam underwearnya. Hyekyung lalu menurunkan celana panjang Kyuhyun sekaligus celana dalamnya. Tangan Hyekyung meremas-remas lembut junior Kyuhyun sehingga mulai bangun.
“ Ahh… Oohhh…. Terus..kaann…” desah Kyuhyun sambil menikmati service Hyekyung. Hyekyung kemudian memasukkan batang junior Kyuhyun ke dalam mulutnya, kemudian menggerakkan kepalanya maju dan mundur. Tangannya ikut bermain (?) bersama Junior Kyuhyun yang sudah menegang itu, twinball Kyuhyun dielus, dicubit, bahkan dipelintirnya lembut, membuat Kyuhyun tidak kuasa menahan dirinya untuk tidak melenguh.
“ Nggghhh…ahhh… aku akan ke…”
Tubuh Kyuhyun menegang, belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, juniornya berkedut kemudian menyemburkan spermanya ke dalam mulut Hyekyung. Sebagian dari cairan putih kental itu mengalir dari sisi bibir Hyekyung, sementara sebagiannya lagi ditelan oleh yeoja itu.
Kyuhyun kemudian mencium bibir Hyekyung, menjilat sisa cairannya yang menempel di sisi bibir Hyekyung. Jemarinya pun mulai bergerilya, diturunkannya celana panjang hitam Hyekyung sekaligus celana dalamnya, kemudian jarinya menyelusup ke selangkangan Hyekyung yang mulai basah.
“ Engghhh…. Ahhhh..” desah Hyekyung saat jari tengah dan telunjuk Kyuhyun memasuki vaginanya. Tangannya kanannya secara impulsif menarik rambut Kyuhyun, sementara tangan kirinya mencakar bahu Kyuhyun sehingga meninggalkan goresan goresan halus kemerahan. Cakaran itu membuat Kyuhyun semakin bergairah. Jempolnya mengelus-elus klitoris Hyekyung hingga yeoja itu menggelinjang karena titik sensitifnya tersentuh. Tubuh yeoja itu menegang.
“ Aaahhhh,,,, ennggghh… ada… yannngh… mau keluar… engghh…” racau Hyekyung.
“ Keluarkan saja,” sahut Kyuhyun.
“ Aaaaahhhh….” Desah Hyekyung panjang saat ia mengeluarkan orgasme pertamanya. Kyuhyun merasakan jari-jarinya basah oleh cairan Hyekyung, ditariknya tangannya keluar dari hole Hyekyung, kemudian dijilatnya cairan yang menempel di jari-jarinya. Kyuhyun kemudian membenamkan kepalanya ke selangkangan Hyekyung, lidahnya menjilati permukaan vagina Hyekyung dengan sangat lihai sehingga yeoja itu mendesah hebat.
“ Kyuhyun-aaahh… jebb..bal… errghh…” desah Hyekyung saat ujung lidah Kyuhyun menjilat klitorisnya. Dia benar-benar terangsang sehingga klitorisnya membesar, membuat Kyuhyun semakin bersemangat menggigitinya.
Kyuhyun kemudian menjauhkan wajahnya, lalu memasukkan juniornya yang sudah menegang sejak tadi ke dalam hole Hyekyung. Baru seperempatnya masuk, Hyekyung sudah meringis sambil mendesah menahan perih.
“ Palliyaa….,” racaunya.
“ Ngghh… baiklah,” sahut Kyuhyun sambil mendorong pinggulnya dengan kuat. Dalam dua hentakan, juniornya telah tertanam sempurna dalam vagina Hyekyung. Kyuhyun kemudian menggerak-gerakkan pinggulnya, menggesek-gesekkan juniornya pelan. Hyekyung mencengkeram lengan Kyuhyun, matanya mengerjap-ngerjap nikmat.
“ Aku akan… ngghh…”
“ Nado,” sahut Kyuhyun cepat sebelum Hyekyung menyelesaikan kalimatnya. Kyuhyun merasakan juniornya mengedut, tubuhnya menegang, kemudian ia menyemburkan spermanya ke dalam rahim Hyekyung. Hyekyung juga orgasme sehingga cairan mereka yang hangat menyatu di dalam rahim Hyekyung.
Kyuhyun terengah-engah, kemudian tubuhnya ambruk di atas tubuh Hyekyung. Ia lalu mengecup kepala Hyekyung.
 “ Jeongmal gomawo,” katanya, sementara Hyekyung hanya diam.
Kyuhyun melepaskan kontak juniornya, juniornya basah oleh cairannya yang tercampur dengan darah keperawanan Hyekyung. Kyuhyun terkekeh.
“ Ternyata akulah namja pertama yang menyentuhmu, Hyekyung-ah…”
“ Itu tidak penting,” sahut Hyekyung ketus, namun jelas terlihat ada rona di pipinya yang putih.
Kyuhyun POV
Aku mengenakan celanaku, kemudian berjalan menuju brankas dan membukanya. Kuambil sebuah map berisi dokumen yang diinginkan oleh Hyekyung kemudian menyerahkan map itu padanya.
“ Ini kan yang kau inginkan?” tanyaku. Yeoja itu mengangguk pelan. Tangannya meraih map yang kusodorkan tanpa berkata apa-apa. Aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Dia lalu memunguti pakaiannya kemudian berjalan menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan pakaian lengkap.
“ Sudah mau pergi?” tanyaku. “ Menginap saja dulu di sini,” tawarku.
“ Maaf, aku benar-benar harus pergi,” jawabnya.
Setelah itu, aku melihatnya pergi begitu saja dan menghela. Ah… Song Hyekyung, putri dari Presdir Song yang sejak dulu kuperhatikan. Setiap kali aku datang ke Song Group Building, aku sering melihatnya. Saat itu aku berpikir, dia adalah yeoja yang sangat menarik.
Tiba-tiba Ryeowook muncul di ambang pintu. “ Anda membiarkannya pergi?” tanyanya heran. “ Lalu bagaimana dengan lembar saham itu? Anda membiarkannya begitu saja?”
Aku menggeleng. “ Tidak, tadi kusisipkan alat pelacak di jaketnya, kita akan ikuti dia.”
Hyekyung POV
Saat berjalan menuju tempat Donghae, hatiku masih berdebar-debar. Bukan karena rasa takutku pada mafia brengsek itu, namun karena Cho Kyuhyun. Entah kenapa, sikapnya yang tenang itu membuat perasaanku menjadi aneh. Matanya juga seolah mampu menyelami hatiku sampai ke dasar-dasarnya. Haaah… Song Hyekyung, mikir apa kau ini?
Donghae menyambutku dengan senyum lebar yang tampak jahat terkembang di wajahnya. Tangan kanannya menadah, minta sesuatu dariku. Kuserahkan map berisi surat saham yang berhasil kudapat padanya.
Donghae membuka map itu, kemudian mengecek isinya. Senyumnya semakin mengembang.
“ Joheun jigjang, kerja bagus,” pujinya. Aku hanya menatapnya dingin.
“ Aku sudah memberikan apa yang kau inginkan. Jadi sekarang, penuhi janjimu!” kataku lantang.
Donghae memasang tampang pura-pura bingung. “ Janji? Janji yang mana ya?”
Demi Tuhan, aku ingin mencekiknya.
“ Janjimu untuk melepaskan keluargaku!” kataku dengan nada marah.
“ Ahhh.. aku baru ingat, hahaha,” katanya sambil tertawa jahat. “ Hmmm… dengan menyesal harus kukatakan, sebenarnya orang-orang busuk itu sudah mati dua hari yang lalu.”
“ Ma, maldo andwae…” sahutku. Aku benar-benar tidak percaya. Keluargaku…mati? Appa, eomma, dan dongsaeng-ku?
“ Tidak mungkin,” gumamku tertahan.
“ Tidak percaya? Lihat saja ini!”
Donghae melemparkan foto-foto mayat keluargaku ke mukaku yang sudah pucat. Tubuhku bergetar hebat, foto-foto mengenaskan itu berserakan di sekitar tubuhku. Tidak mungkin, ini tidak mungkin! Mataku memanas, butir-butir air jatuh ke pipiku tanpa bisa kukendalikan. Donghae menipuku, dengan kejam dia membohongiku dan mengatakan bahwa keluargaku masih hidup, dan dengan bodohnya aku menelan semua kebohongannya. 
Donghae mengeluarkan pistolnya, kemudian sedetik kemudian kudengar bunyi letusan dan kurasakan sesuatu yang panas menembus perut kananku. Aku ambruk seketika, namun setelah itu kudengar satu letusan lagi, kali ini kulihat Donghae tumbang ke lantai dengan mataku yang mulai mengabur.
Seseorang menembaknya. Siapa?
Entahlah…
Yang kutahu, pandangan mataku semakin gelap, gelap, dan gelap. Sebelum kesadaranku hilang sepenuhnya, kudengar seseorang memanggil namaku dengan nada penuh kecemasan dan ketakutan. Aku kenal suara itu…
Cho Kyuhyun.

Author POV
Kyuhyun berdiri di sisi sebuah makam, kemudian meletakkan bunga ke atas batu nisan makam itu Dengan suara pelan ia bicara.
“ Aku, Cho Kyuhyun, ingin meminta izin padamu. Aku akan menikah dengan seorang wanita, wanita yang benar-benar menjadi cinta sejatiku. Kuharap Anda tidak marah, dan aku juga berharap anda mengizinkannya, karena wanita itu adalah Song Hyekyung, putri Anda…”
Hyekyung tersenyum sambil melirik Kyuhyun yang berdiri di sampingnya, kemudian tatapannya beralih pada makam keluarganya yang ada di depannya.
“ Eomma, Appa… berilah kami izin,” kata Hyekyung dengan senyum sedih, kemudian ia meletakkan sebuah karangan bunga lili ke makam eomma dan appa-nya. Kyuhyun kemudian memeluk pinggang Hyekyung dari samping.
“ Ah, appha! Neo paboya!” pekik Hyekyung saat tangan Kyuhyun tidak sengaja menyentuh luka bekas tembakan yang dialaminya. Luka itu belum kering sepenuhnya.
“ Mianhae, mianhae,” sahut Kyuhyun sambil tersenyum, ia kemudian melingkarkan lengannya di pundak Hyekyung. Dia kembali menatap pada nisan appa Hyekyung “putrimu nakal sekali, Song ahjussi, dia berusaha mencuri surat sahamku dan telah mencuri hatiku seutuhnya.”
“ Mwoya..?” sahut Hyekyung pura-pura kesal, kemudian menjitak kepala Kyuhyun.
Seerrr…. Beberapa helai daun gingkgo warna coklat kemerahan gugur dengan indahnya. Hyekyung tersenyum.
“ Mungkin ini adalah pertanda bahwa eomma dan appa-ku mengizinkan kita…”
Kyuhyun mengecup lembut kening Hyekyung. “ Tentu saja mereka akan memberi kita izin untuk menikah, chagi-ya,” sahutnya sambil tersenyum.
Mereka berdua pun sama-sama tersenyum di bawah guguran daun gingkgo.
END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar