ALERT!
Jangan baca jika umur anda masih di bawah 17 tahun ^^
ff ini juga bisa dijumpai di koreannc.wordpress.com jadi bukan plagiat yaaaa ^^
Jangan baca jika umur anda masih di bawah 17 tahun ^^
ff ini juga bisa dijumpai di koreannc.wordpress.com jadi bukan plagiat yaaaa ^^
Author : Kyura
Title : Her, In You
Cast : Cho Kyuhyun
Other
Suju member
2PM
member
Jung
Hyora (you)
Category : Yadong,
NC 21, Oneshoot, Kekerasan
Author POV
“ 1, 2, 3, berputar,” komando Eunhyuk saat ia berlatih
dance.
Semuanya melakukan gerakan dengan sempurna, namun Kyuhyun
tersandung kakinya sendiri sehingga terjatuh. Sejak tadi ia memang tidak bisa
konsentrasi.
“ Kyuhyun-ah, gwaencanha?” tanya Leeteuk sambil mengulurkan
tangannya, membantu Kyuhyun berdiri.
“ Ne, hyung,” sahut Kyuhyun. “ Mianhae, Hyungdeul, aku
merasa kurang enak badan hari ini,” ujarnya, lalu menyambar tasnya dan keluar
dari ruangan itu.
“ Ada apa dengan magnae satu itu?” tanya Donghae.
“ Sekarang tanggal berapa, Hyung?” tanya Sungmin pada
Leeteuk.
“ 3 Januari. Wae?” jawab Leeteuk.
“ Ah, benar juga,” sahut Sungmin sambil mengelap
keringatnya. “ Pantas saja Kyuhyun murung sejak tadi pagi.
Sejenak semua yang ada di studio latihan itu terdiam, mereka
tahu benar apa arti 3 Januari bagi Kyuhyun. Hari ini 2 tahun yang lalu, Kim
Haerim, yeojachingu Kyuhyun meninggal dunia karena kecelakaan.
Kyuhyun POV
Aku duduk di dalam sebuah bar dekat studio tempat aku dan
semua hyung-ku berlatih, seorang bartender mengantarkan segelas bellini padaku,
ini sudah gelas ke tiga. Sebelumnya aku memesan Tequila Sunshine dan Vodka
dengan kadar alkohol tinggi. Aku membutuhkan semua itu untuk meredam kesedihan
yang menyeruak di dalam hatiku.
Semua kenangan mengenai Haerim bermunculan di dalam
kepalaku. Hari ini adalah hari kematiannya, namun aku tidak datang ke makamnya,
karena melihat makamnya hanya akan membuat kesedihanku semakin dalam. Cintaku
padanya terlalu besar dan sepertinya waktu tidak mampu menghapusnya.
Di tengah kesadaranku
yang semakin menipis, kulihat seorang yeoja memasuki bar. Aku menyipitkan mata,
berusaha melihat yeoja itu lebih jelas. Dia terlihat terburu-buru dan agak
panik. Sedetik lamanya, aku bisa melihat yeoja itu dengan jelas, dan tanpa
kusadari bibirku menggumam pelan.
“ Haerim-ah…”
Kemudian kepalaku terasa berat, aku tidak kuasa menahan pengaruh alkohol sehingga
kesadaranku pun hilang.
Jung Hyora’s POV
Aku berlari panik memasuki bar tempatku bekerja 2 bulan
terakhir ini. Aku sudah sangat terlambat dan aku takut bosku marah. Segera
kutemui dia.
“ Jeosonghamnida, aku terlambat, sajangnim,” kataku pada bos
sambil membungkuk. Bosku yang bertubuh gemuk bulat seperti bola kasti itu hanya bisa menghela.
“ Hah, ya sudah, ambil pakaianmu dan bekerja!” perintahnya.
“ Nde, sajangniiiim, jangan potong gajiku, ya!” sahutku
tanpa mempedulikan bosku yang memelototiku. Kemudian aku ke ruang ganti dan
mengganti jaket dan jeans yang kupakai dengan pakaian bartender. Aku memang
bekerja sebagai bartender di tempat ini dan mengambil shift malam. Walaupun aku
ini seorang yeoja, aku tidak takut karena aku adalah kepala geng berandalan
yang terkenal di daerah ini. Aku terbiasa berkelahi dan membela diri. Jadi aku
tidak takut untuk melakoni pekerjaan sebagai bartender meskipun banyak bajingan
berkeliaran di sini.
Setelah berganti pakaian, aku mulai bekerja. Saat beratraksi
dengan botol tequila dan martini, kulihat seorang namja tertidur di sebuah
meja. Kelihatannya dia mabuk berat. Aku tersenyum, ada degupan halus di dalam
dadaku. Dia, Cho Kyuhyun, adalah namja yang selalu menarik perhatianku. Setiap
kali dia lewat di depan bar, aku selalu melihat ke arahnya dan bengong seperti
orang bodoh sambil berharap dia juga akan melihatku. Sekarang dia di sini, di
hadapanku. Menatapnya saja, aku sudah sangat bersyukur. Aku tidak berani
berharap lebih karena pasti banyak wanita cantik di luar sana yang bisa menarik
perhatiannya.
Mataku terpaku pada wajah tidurnya. “ Setiap kali lewat bar,
dia selalu menampakkan wajah ceria. Namun ada duka dan kelelahan yang dia
simpan sendiri, benar-benar namja yang penuh misteri,” pikirku sambil
memperhatikan ukiran wajahnya yang tampan seperti patung Yunani.
Plakkk… bosku memukul kepalaku dengan gulungan majalah.
“ Ah, appo…” sungutku sambil mengelus kepala.
“ Jangan melamun! Lakukan pekerjaanmu dengan benar atau kupotong gajimu!” ancamnya.
“ Ne, ne, ahjussi…”
“ Aku bukan ahjussi! Aku masih muda! neomu jinjja…” teriak
bosku sambil mengangkat gulungan majalahnya.
Aku pun kembali tenggelam dalam kesibukanku, apalagi semakin
malam, tamu bar ini semakin banyak.
Author POV
Jam sudah menunjukkan jam 2 dinihari dan Hyora sudah bersiap
untuk pulang, namun Kyuhyun masih tertidur di atas meja. “Ah, ternyata dia
benar-benar mabuk,” pikir Hyora. “ Kalau dibiarkan tidur seperti itu, kasihan
juga. Hm… kalau dipikir-pikir, aneh sekali, seorang Cho Kyuhyun mabuk-mabukan
di tempat seperti ini. Apa ada masalah berat yang menimpanya? ”
Akhirnya Hyora memutuskan untuk memapah Kyuhyun ke
apartemennya. Tubuhnya memang kecil, namun kuat. Ia meminjamkan ranjangnya
untuk Kyuhyun dan dia berniat untuk tidur di lantai ruang tamu. Setelah ia
membaringkan tubuh Kyuhyun di atas tempat tidur, ia berbalik dan hendak keluar,
namun tiba-tiba tangan Kyuhyun menahan tangannya.
“ Kajima…” gumam Kyuhyun.
Jantung Hyora berdegup, namun ia berusaha untuk mengontrol
dirinya. “ Lepaskan, kau istirahat saja,” sahutnya. Tangan kanannya berusaha
melepaskan tangan kirinya dari genggaman Kyuhyun.
“ Kajima, jebal…” gumam Kyuhyun lagi. Hyora menghela. “ Kau
mabuk,” katanya. “Lebih baik kau tidur dulu, besok pasti baikan.”
Tiba-tiba Kyuhyun menarik tubuh Hyora hingga yeoja itu jatuh
ke atas tubuhnya, kemudian memeluknya erat. Wajah Hyora memerah dan jantungnya
berdegup cepat. Kalau namja lain yang melakukan hal itu padanya, ia akan
langsung mengeluarkan jurus karatenya dan menghajar namja itu tanpa ampun.
Namun di dalam pelukan Kyuhyun, Hyora merasa ia tidak mempunyai kekuatan untuk
melakukannya.
“ Apa aku benar-benar jatuh cinta padanya?” pikir Hyora.
“ Apa aku benar-benar jatuh cinta padanya?” pikir Hyora.
Kemudian tanpa diduga Hyora, bibir Kyuhyun dan bibirnya
bertemu. Kyuhyun mencium yeoja itu dengan lembut, namun Hyora buru-buru
menjauhkan diri sebelum ia kehilangan akal sehatnya.
“ Kyuhyun-ah, tolong hentikan,” pinta Hyora.
“ Shireo,” sahut Kyuhyun, kemudian namja itu kembali mencium
Hyora, kali ini lebih ganas. Ia menghisap, menjilati dan sesekali menggigit
bibir yeoja itu. Lidahnya kemudian menyeruak masuk mengajak lidah Hyora
bermain. Di dalam mulut Hyora, lidah mereka bergelut dan saling bertukar
saliva.
“ Aahh… hentikan, jebal…” pinta Hyora sambil mengambil
nafas.
“ Saranghaeyo, chagi,” gumam Kyuhyun, ucapan Kyuhyun membuat
Hyora tersentak. Itu adalah kata-kata yang Hyora pikir tidak akan mungkin
diucapkan Kyuhyun di hadapannya. Ada kebahagiaan muncul dari lubuk hatinya, ia
mengabaikan logikanya yang mengatakan bahwa kata-kata itu tidak mungkin
ditujukan Kyuhyun padanya. Cinta memang membutakan.
“ Nado, Oppa…” sahut Hyora tanpa sadar.
Kyuhyun kemudian duduk tanpa melepaskan ciumannya. Wajah
Hyora yang sangat mirip dengan Haerim, ditambah dengan pengaruh alkohol membuat
Kyuhyun lupa akan segalanya. Dia menganggap yeoja di hadapannya ini adalah
Haerim yang sengaja turun dari surga untuk menemaninya. Ia lalu menuntun Hyora
untuk duduk di pangkuannya. Tangannya lalu bergerak membuka kancing kemeja Hyora
satu per satu. Setelah itu ia membuka kemeja itu sehingga tubuh Hyora
terekspos, hanya bra warna biru yang menutupi dadanya. Ia tersenyum seduktif,
seolah meminta izin pada Hyora untuk membukanya. Hyora hanya mengangguk pelan.
Jung Hyora’s POV
Jantungku berdegup tidak karuan. Kyuhyun menciumi leherku,
menjilatnya, kemudian menggigitinya sampai aku yakin muncul bercak merah di
sana. Perlakuan Kyuhyun membuatku mendesah pelan. Kurasa desahanku membakar
gairahnya, kini jemari Kyuhyun bergerak ke punggungku kemudian mencari pengait
bra-ku dan membukanya.
Tanganku refleks bergerak menutupi dadaku, malu. Aku yakin
ada semburat merah muncul di pipiku. Kyuhyun tersenyum, kemudian mengecup
leherku lagi. Tanganku dengan sendirinya melingkari leher namja itu yang mulai
basah oleh keringat. Beberapa detik kemudian, kurasakan kedua tangan Kyuhyun
memegang dadaku. Tubuhku merinding. Awalnya ia hanya mengelus-elus pelan,
kemudian lama-lama ia meremas dadaku dan mencubit nipple-ku. Lidahnya pun turun
ke sana ikut bergabung dengan jemarinya yang sudah bermain terlebih dahulu. Ia
menciumi dadaku, lidahnya mengitari nipple-ku kemudian mulai mengulumnya.
Perlakuannya padaku membuatku meracau tidak karuan.
“ Ahhh…Kyuhyun-ahhh….”
“ I Love your moan...” sahutnya.
Bibir Kyuhyun kembali naik ke wajahku, kemudian mencium
bibirku. Tangannya mengelus pinggangku dengan gerakan seduktif, kemudian
membuka kancing dan resleting celana jeans-ku lalu melucutinya dengan mudah.
Jemarinya kini menurunkan celana dalamku hingga aku benar-benar naked. Ia lalu
mendorongku berbaring di ranjang.
“ Neomu yeppeun, chagiya…” ucapnya.
“ Tapi di tubuhku banyak bekas luka, oppa…” kataku. “ Mana
mungkin aku cantik…”
“ Neomu yeppeun, no matter what,” sahutnya sambil tersenyum.
Tangannya meraba perutku, kemudian turun…. Turun… Turun…
“ Tunggu,” cegahku sambil memegang tangannya. Kyuhyun
menatapku bingung.
“ Kau curang,” sungutku.
“ Wae?” tanyanya dengan senyuman nakal di wajahnya. Aku
menunjuk kemejanya. Dia kemudian mengangguk seolah mengerti maksudku, kemudian
menuntun tanganku.
“ Bukakan untukku,” katanya dengan evil smirk-nya. Aku
mengangguk, kemudian jemariku membuka kancing kemejanya satu per satu. Kemudian
tanganku bergerak ke bawah, kubuka celana panjang sekaligus celana dalamnya
dengan tangan, kemudian kudorong ke bawah dengan kakiku. Tanganku kemudian
menggenggam juniornya, dan memijatnya pelan.
“ Nnngghhh…. Terus, terus, chagi… ngghhhh…” erang Kyuhyun,
menikmati servisku. Aku kemudian meremasnya lebih keras dan mulai memainkan
ujung-ujung kukuku, memberikan garukan halus yang membuatnya terus mendesah.
Kemudian Kyuhyun menyodorkan juniornya ke wajahku. Awalnya
aku refleks memalingkan wajahku, namun Kyuhyun memegang daguku kemudian kembali
mengarahkan wajahku ke juniornya. Aku pun melayani keinginannya, kumasukkan
juniornya ke dalam mulutku, kegunakan lidah dan gigiku untuk memanjakannya.
Kepalaku kugerakkan maju mundur dan tanganku meremas twinballnya. Kemudian
kurasakan juniornya mengedut dan cairan spermanya menyembur memenuhi mulutku,
membuatku tersedak.
“ Uhuk, uhuk.”
“ Mianhae,” ucap Kyuhyun. Ia lalu menciumku, membantuku
menghabiskan cairannya.
Author POV
Setelah membersihkan mulut Hyora dari cairannya, Kyuhyun
melirik segelas air di atas meja. Diambilnya kemudian disiramkannya di atas
tubuh Hyora. Hyo menggigil kedinginan saat air mengaliri kulitnya.
“ Dingiinn…” gumamnya dengan bibir gemetar.
“ Gwaencanha, aku akan menghangatkanmu kembali,” sahut
Kyuhyun. Kemudian ia menjilati setiap tetes air yang menempel di tubuh Hyora,
membuat gadis itu sesekali menggeliat. Ia terus menjilat tubuh Hyora hingga
berhenti di miss.V nya. Kyuhyun menjilati dan menciumi setiap sudut miss. V
Hyora, kemudian meniupnya pelan sehingga yeoja itu kegelian.
“ Aaassshhh…. Kyuhyun-aahh…. Eeeerrhhh…” erang Hyora.
Refleks ia merapatkan pahanya, namun Kyuhyun menahannya dengan tangan. Bisa ia
rasakan keringat yang mengaliri paha mulus yeoja itu. Kemudian ia membenamkan
wajahnya ke dalam miss.V Hyora, mencari-cari titik paling sensitif pada organ
vital wanita, klitoris. Setelah menemukan benda berwarna merah muda seukuran
kacang kedelai itu, Kyuhyun langsung mengulumnya, menghisap hingga timbul bunyi
decakan, sesekali menggigitnya. Tubuh Hyora menegang dan mengeluarkan orgasme
pertamanya. Begitu cairan itu keluar, Kyuhyun langsung menghisapnya kuat.
Setelah itu, Kyuhyun memasukkan jari tengahnya ke dalam
miss.V Hyora. Tangan Hyora meremas sprei menahan sakit yang tiba-tiba ia
rasakan di bagian bawah tubuhnya.
“ Opp..Oppa-aaahh…appha…” erangnya.
“ Sabarlah, Chagi,”
sahutnya, tangan kanannya meremas payudara Hyora untuk mengalihkan rasa
sakitnya, sementara jari tengah, telunjuk, dan jari manis tangan kirinya
mengaduk-aduk miss.V Hyora, membuat gadis itu menggelinjang. Setelah itu,
Kyuhyun memasukkan Juniornya ke dalam hole yeoja itu. Baru seperempatnya masuk,
Hyora sudah merintih kesakitan, air matanya menetes.
“ Ini akan nikmat, chagi…” kata Kyuhyun sambil terus
mendorong juniornya masuk. “ Eeerrrggh…. Kau sempit sekali.”
“ Aaaaasshh…. Oppa-aah… ssshhh…eeerrrgh…”
Kyuhyun kemudian memasukkan juniornya dalam satu hentakan,
membuat Hyora berteriak. Kyuhyun merasakan juniornya menembus sesuatu dan
semacam cairan membasahi juniornya,
Darah keperawanan Hyora.
Sambil mulai terengah-engah, Kyuhyun tersenyum. Dia senang
karena mengetahui dialah namja pertama yang menyentuh yeoja di hadapannya ini.
“ Gwaencanhayo?” tanyanya pada Hyora yang memejamkan mata
menahan sakit. Hyora hanya bisa mengangguk lemah. Ia kemudian menyeka air mata
Hyora dengan jarinya.
Kyuhyun kemudian mulai menggerakkan pinggulnya. Rasa sakit
yang tadi dirasakan Hyora, kini berganti perlahan menjadi sensasi kenikmatan
yang mampu membuatnya serasa melayang. Tangannya menggaruk punggung Kyuhyun.
Matanya mengerjap-ngerjap dan kepalanya menengadah ke atas.
“ Palliwa, kyuhyun-aahhh…. Eerrrghh….” Desahnya.
Kyuhyun mempercepat gerakannya, sampai beberapa saat
kemudian ia merasakan juniornya berkedut, tubuhnya menegang seperti dialiri
listrik, kemudian cairan spermanya menyembur membasahi dinding rahim Hyora. Hyora
merasakan sensasi hangat di dalam rahimnya, nyaman.
“ Aaahhhhh….” Desah Kyuhyun sambil memejamkan mata, kemudian
tubuhnya ambruk di atas tubuh Hyora. Nafasnya terengah-engah. Hyora pun
kehabisan energinya. Ia merasa lebih lelah dibandingkan setelah berkelahi melawan geng berandalan. Ternyata
satu namja saja bisa membuatnya kelelahan begini.
“ Gomawoyo, chagi…” gumam Kyuhyun, lalu mengecup lembut
kening Hyora. Ia menarik Hyora ke dalam pelukannya kemudian menarik selimut
untuk menutupi tubuh mereka. Setelah itu, mereka berdua terlelap.
Kyuhyun POV
Cahaya matahari menyilaukan mataku. Kepalaku terasa sangat
pusing, namun aku merasa baru terbangun dari mimpi yang indah. Setelah selama
ini dihantui oleh mimpi buruk, aku kembali mengalami mimpi indah yang mampu
membuatku tersenyum.
Dan kuharap, semua itu bukan mimpi.
Kulirik sebelahku, ada bekas ditiduri seseorang. Mataku
kemudian menatap ke seluruh ruangan. Tempat ini asing.
Aroma pancake yang wangi menguar dari arah dapur, lalu
kulihat seorang yeoja masuk sambil membawakan nampan berisi sepiring pancake
dan segelas susu hangat.
“ Kau sudah bangun rupanya,” kata yeoja itu sambil
tersenyum. Ia sudah mengenakan pakaian lengkap.
Mataku terpaku. Yeoja ini… dari penampilannya, dia
benar-benar Haerim, namun gayanya sedikit liar dan rambutnya lebih pendek.
Setelah ia meletakkan nampan di atas meja, kugenggam tangannya, kemudian
kutarik ia ke dalam pelukanku.
“ Haerim-ya…”kataku. “ Jeongmal bogoshipeo…”
Kupikir ia akan membalas pelukanku, namun nyatanya dia melepaskan
diri kemudian melihatku dengan tatapan terluka. Air mata mulai menggenang di
pelupuk matanya.
“ Ani… aku bukan Haerim, Kyuhyun-ah….” Katanya degan bibir
gemetaran.
“ Maldo andwae, kau pasti Haerim, Kim Haerim,
yeojachingu-ku!” kataku yakin. Kugenggam kembali tangannya, namun ia malah
kembali melepaskan diri.
“ Aku Jung Hyora, Kyuhyun-ah… bartender di bar yang kemarin kau kunjungi. Tidak bisakah kau berhenti memanggilku dengan nama itu? Aku bukan Haerim…” katanya dengan air mata yang kian deras.
“ Aku Jung Hyora, Kyuhyun-ah… bartender di bar yang kemarin kau kunjungi. Tidak bisakah kau berhenti memanggilku dengan nama itu? Aku bukan Haerim…” katanya dengan air mata yang kian deras.
Jung Hyora’s POV
Entah kenapa, hatiku hancur saat ia memanggilku dengan nama
yeoja lain. Aku ingin dia melihatku apa adanya aku, bukan karena aku mirip
seseorang atau apapun. Aku pun bodoh, seharusnya aku tidak terlena saat dia
bilang bahwa dia mencintaiku. Harusnya sejak awal aku sadar bahwa kata-kata itu
tidak ia peruntukkan bagiku. Harusnya sejak awal aku sadar bahwa aku bukanlah
yeoja yang diinginkannya. Aku pun menyeka air mataku.
Kuserahkan kembali pakaiannya. “ Pakailah, kemudian
pulanglah. Kau tidak seharusnya di sini, dan kau tidak seharusnya bersamaku,”
kataku dengan suara serak. Kyuhyun diam saja, dia masih menatapku tidak
percaya. Tidak, jangan tatap aku seperti itu!
Kuletakkan pakaiannya di sampingnya, kemudian aku berlari
keluar.
Annyeong, Kyuhyun-ah…
Author POV
Hyora duduk di pinggir sebuah lapangan basket dengan kepala
tertunduk. Bungkusan cokelat berserakan di sekitarnya. Saat ia sedih, hanya
cokelat yang bisa menghibur dan memperbaiki mood-nya, namun kali ini, semua itu
tidak mempan sama sekali.
“ Wae? Aku sudah menghabiskan 6 bungkus cokelat, tapi kenapa
hati ini masih terasa sakit? Wae?” tanyanya pada diri sendiri sambil
menggenggam sebatang cokelat. Cokelat yang lezat itu terasa hambar di lidahnya.
“ Hyora, berjuanglah! Dia hanya seorang namja, kau bisa
hidup dengan baik tanpa orang tuamu yang sudah pergi darimu, kau pasti bisa
hidup dengan baik tanpanya! Kau pasti bisa melupakannya! Perlahan-lahan dia
pasti bisa hilang dari pikiranmu! Dia bukan untukmu, Hyora pabo! Dia bukan
untukmu…” katanya untuk menguatkan diri sendiri, namun ternyata kata-kata itu
tidak mempan. Air matanya malah mengalir jatuh.
Saat tengah berdiam diri, segerombolan cowok berandalan
menghampirinya. Dulu mereka pernah dihajar Hyora dan teman-teman gengnya sampai
babak belur dan patah tulang. Dan sekarang, Hyora sedang duduk di depan mata
mereka, sendirian. Benar-benar sasaran empuk.
“ Wah, wah, wah, ini adalah sebuah kejutan, Jung Hyora,”
kata Junsu, ketua geng.
“ Kami tidak menyangka bisa melihat air mata jatuh dari mata
yeoja sepertimu, khukhukhu…” sahut Chansung, salah satu anak buahnya.
“ Mungkin bisa kita sebut sebagai ‘Iblis Betina Menangis’! Hahahaha!” kata
Junho, anak buahnya yang lain disahuti dengan gelak tawa yang lainnya.
“ Kalian benar-benar ingin mati, he?” tanya Hyora dengan
tatapan tajam. Ia berdiri kemudian melipat lengan kemejanya sampai siku.
“ Awww… lihat, Iblis Betina Marah! Takuuuut….” Ejek Nickchun
dengan tatapan meremehkan. Kata-kata itu membuat emosi Hyora terbakar. “ Tutup
mulut kalian, bajingan!”
“ Kau yang harus menutup mulutmu, yeoja brengsek!” kata
Junsu sambil memukul Hyora dengan keras, Hyora sempat terhuyung namun kakinya
dengan cepat terangkat kemudian menendang wajah Junsu hingga namja itu
terjungkal.
Setelah itu, terjadilah perkelahian yang sengit. Hyora
melakukan perlawanan sendirian. Dia berhasil menjatuhkan Junho dan Wooyoung,
namun ia tetap kalah jumlah. Anggota geng Junsu yang masih tersisa menghajarnya
tanpa ampun. Tubuh Hyora sudah tergeletak, darah mengalir dari kepala dan sudut
bibirnya, tubuhnya dipenuhi memar namun Junsu dkk masih saja menendanginya.
“ Jung Hyora, kenapa kau jadi lemah begini?” pikir Hyora, pandangan
matanya mengabur.
Setelah Hyora tidak sadarkan diri, Junsu dkk pergi
meninggalkannya tergeletak di sana. Langit menjadi mendung dan hujan pun mulai
turun.
Author POV
Kyuhyun berjalan di bawah payung. Namja itu terdiam,
memikirkan kata-kata Hyora sebelum yeoja itu pergi. Hyora memang bukan Haerim,
namun Hyora bisa mencintainya seperti Haerim mencintainya. Mereka mempunyai
sorot mata yang sama, sama-sama memancarkan ketulusan dan rasa cinta yang
besar.
Saat melewati lapangan basket di sebuah taman yang sepi,
Kyuhyun melihat sesosok yeoja tergeletak. Matanya membelalak begitu menyadari
bahwa yeoja itu adalah Hyora. Ia langsung melepaskan payung yang digenggamnya
kemudian berlari menuju yeoja itu.
“ Hyora-ah, Hyora-ah!”
teriak Kyuhyun panik. Sudut bibir dan kening Hyora mengeluarkan darah, matanya
terpejam. Kyuhyun menepuk-nepuk pelan pipi Hyora, kemudian menekan-nekannya,
namun Hyora bergeming.
“ Hyora-ah, demi Tuhan kau
harus bangun. Hyora-aah! HYORA-AAAH!”
Mata Hyora membuka perlahan,
kemudian mengerjap karena air hujan. “ Siapa sih, berisik sekali,” gumamnya
lemah. Ia kaget begitu Kyuhyun memeluknya erat.
“ Gomawola, kupikir kau
pergi meninggalkanku, ” kata Kyuhyun sambil menahan air matanya. Hyora
sebenarnya sedikit senang saat itu, namun ia berpikir, “kata-kata itu untuk
Haerim…”
“ Aku mencintaimu, Jung
Hyora. Aku tidak ingin kehilangan wanita yang kucintai untuk kedua kalinya, aku
mencintaimu sebagai Jung Hyora,” kata Kyuhyun tulus, suaranya membaur dengan
suara hujan.
“ Maldo andwae…” sahut
Hyora, air matanya menetes. Tangan mungilnya gemetaran.
“ Hyora-ah, apa kau
mencintaiku juga?”
Hyora tersenyum sambil
menahan perih dan ngilu di sekujur tubuhnya, kemudian mengangguk.
Kyuhyun mengecup kening,
kelopak mata, kemudian bibir Hyora, lalu ia menggendong Hyora di punggungnya.
Mereka berjalan di tengah dinginnya hujan, namun hati mereka terasa hangat,
karena orang yang mereka cintai ada di samping mereka.
END
Whooaaaa….akhirnya
selesai #nulis ngebut beberapa jam aja -,-
Gimana, readers?
Kurang bagus? Kurang berkenan? Kurang Hot? Banyak typo?
Author pengen minta
maaf sama 2PM fans karena menjadikan mereka sebagai geng berandalan jahat di
sini #digebukin rame-rame terus dirajam #author juga penggemar 2PM tapi tetep
suju nomor 1 :p (gak ada yang nanya). Kalau mau request ff boleh kok, kirim
e-mail aja ke author luvlyoluffy@gmail.com atau main ke blog www.darkclassicstories.blogspot.com
Author tetep
mengharapkan komentar yang membangun dari reader sekalian ^^, makasih udah mau
baca atau melirik FF gaje ini, annyeong yeorobun #bow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar